Selasa, 06 November 2012

DANAU TONDANO

Danau Tondano adalah danau terluas di Provinsi Sulawesi Utara. Danau ini diapit oleh pegunungan Lambean, Gunung Kaweng, Bukit Tampusu, dan Gunung Masarang. Danau ini merupakan danau penghasil ikan air tawar seperti ikan mujair,pior/kabos, udang kecil, arwana, tawes, pongkor, bontayan, lobster hitam, gurame dsb.
Di tepi danau Tondano terlihat jelas Gunung Kaweng. Danau Tondano merupakan danau vulkanik yang terbentuk dari aktivitas gunung berapi berpuluh juta tahun yang lalu. Oleh karena itu, jangan kaget jika air keran di kawasan ini bukannya dingin, malah hangat. Sebab, kawasan Danau Tondano mengandung belerang. Konon danau ini terjadi karena letusan yang dahsyat akibat sepasang insan yang berlainan jenis melanggar larangan orang tua untuk kawin (bahasa Minahasa: Kaweng) dengan nekat lari (tumingkas) di hutan. Sebagai akibat melanggar larangan orang tua maka meletus kembaran gunung Kaweng tersebut menjadi danau Tondano.
Luas danau ini 4278 ha, dan terdapat pulau kecil di tengah danau. Yaitu pulau Likri (didepan desa Tandengan), dan pulau Papalembet (didepan Toulumembet). Danau Tondano mempunyai obyek wisata yang terkenal yaitu “Sumaro Endo” Remboken, dan Resort wisata Bukit Pinus. Refleksi permukaan danau yang sangat teduh, fantastik, menggambarkan kembali bayangan bukit dan langit berawan tipis diatasnya.
Danau Tondano merupakan salah satu sumber     daya     penting     bagi masyarakat Sulawesi  Utara,  terutama   masyarakat   yang bermukim  di  Minahasa  dan  Kota  Manado. Beberapa  kebutuhan  vital  masyarakat  seperti air  minum,  air  irigasi,  pembangkit  listrik  dan lain sebagainya dipenuhi melalui air dari danau Tondano.
Danau Tondano juga merupakan danau rekreasi. Artinya kita dapat menjadikan danau Tondano sebagai tujuan rekreasi. Jalan-jalan berkeliling danau Tondano menyajikan panorama menawan yang menyejukan hati. Sekeliling danau Tondano juga terdapat berbagai tempat untuk beristirahat seperti tempat-tempat makan.